A. Pengertian Data
Aktivitas penelitian
tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi
untuk memberikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian. Data penelitian dapat berasal dari
berbagai sumber yang dikumpulkan dengan
menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.
Data adalah catatan
atas kumpulan fakta, data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti dan masih
memerlukan pengolahan.
Data diterima secara
apa adanya dan bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, gambar, simulasi,
konsep dan lain-lain. Dalam penelitian, fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data
kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas, tepat dan terstruktur
agar dapat dimengerti orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri. Ini
yang disebut deskripsi data. Berdasarkan karakteristiknya, data penelitian
diklasifikasi ke dalam berbagai macam seperti tipe penelitiannya, sumbernya,
subjeknya, formatnya, kegunaannya dan lain-lain. Jenis data penelitian subjek
fisika berbeda dengan jenis data subjek biologi, jenis data ekonomi berbeda
pula dengan jenis data antropologi, paleontologi, kedokteran dan sebagainya.
Kita mencoba
menguraikan beberapa contoh jenis-jenis data penelitian sebagai berikut:
BERDASARKAN
TIPE PENELITIAN
- Data Kuantitatif
- Data Kualitatif
BERDASARKAN
SUMBER
- Data Primer
- Data Sekunder
BERDASARKAN
CARA MEMPEROLEH
- Data Observasional
- Data Wawancara
- Data Eksperimental
- Data Simulasi
- Data Referensi atau Kanonik
- Data Derivasi atau Kompilasi
BERDASARKAN
FORMAT BERKAS
- Data Kuantitatif
- Data Kualitatif
- Data Geospatial
- Data Digital Image
- Data Digital Audio
- Data Digital Video
BERDASARKAN SUBJEK KEDOKTERAN
- Data Diagnosis
- Data Demografi
B. Syarat Data Yang Baik
Data harus obyektif,
artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dengan data yang obyektif
diharapkan mampu menghasilkan perhitungan yang akurat, data tidak boleh
dimanipulasi.
Representatif (harus
bisa mewakili). Data yang diambil harus benar-benar mewakili semua kondisi.
Mempunyai tingkat
kesalahan yang kecil. Data yang baik diharapkan mengandung banyak kebenaran dan
seminimal mungkin mengandung kesalahan
Harus tepat waktu.
Syarat ini sangat penting untuk data yang akan dipergunakan untuk melakukan
pengendalian atau evaluasi. Sebab agar dapat dilakukan penyesuaian atau koreksi
secepatnya jika terjadi kesalahan atau penyimpangan dalam suatu perencanaan.
Relevan. Artinya data
yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah akan dipecahkan.
C. Macam-Macam Data Penelitian Dan Sumbernya
Jenis Data Penelitian
Berdasarkan Sumbernya
Jenis data penelitian
berdasarkan sumbernya ada dua yaitu Data Primer dan Data Sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh peneliti dengan cara langsung dari sumbernya.
Data primer biasanya disebut dengan data asli yang bersifat up to date atau masih
baru. Untuk memperoleh data primer, peneliti wajib mengumpulkannya secara
langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk mencari data primer yaitu
observasi, diskusi terfokus, wawancara serta penyebaran kuesioner. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari semua sumber yang sudah
ada sebelumnya. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya buku materi,
laporan dan sebagainya.
Jenis Data Penelitian
Berdasarkan Sifatnya
Jenis data penelitian
berdasarkan sifatnya ada dua macam yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk
kata – kata atau kalimat ) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk angka ).
Wujud Data Penelitian
a) Data yang berupa perilaku manusia dan ciri-cirinya, yang mencakup perilaku verbal, yaitu perilaku yang disampaikan secara lisan dan kemudian dicatat. Misalnya, pencatatan hasil wawancara terhadap seorang responden. Perilaku nyata dan ciri-cirinya yang dapat diamati. Misalnya, interaksi antara dua orang, ciri-ciri fisik seorang, pencatatan frekuensi perbuatan-perbuatan tertentu, dan sebagainya
b) Data yang berupa dokumen, yang mencakup; (1) Peninggalan-peninggalan fisik yang berasal dari masa silam. (2) Arsip, yang meliputi data sensus, statistik vital, data ekologis dan demo grafis, semua jenis data statistik, dokumen pribadi seperti otobiogravi, catatan harian dan sejarah kehidupan seorang atau suatu kelompok, bahan media massa, data penjumlahan, dan dokumen resmi perundang-undangan.
Struktur Data
Penelitian
Struktur data
penelitian mencakup semua data yang dibutuhkan untuk proses analisa kemudian
dipindahkan kedalam komputer. Penyimpanan data ke dalam komputer
mempertimbangkan:
a) Apakah data disimpan dengan cara yang
sesuai dan konisten dengan penggunaan sebenarnya?
b) Apakah ada data yang hilang / rusak dan
belum dihitung?
c) Bagaimana caranya mengatasi data yang
hilang atau rusak?
d) Sudahkan pemindahan data dilakukan secara
lengkap?
D. Prinsip Populasi Dan Sampel
Tujuan utama dalam
sebuah penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik suatu objek yang kita
teliti. Misalnya kita ingin mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap
lingkungan. Untuk mengetahuinya kita dapat melakukan sebuah penelitian ada dua
cara yang dapat dilakukan. Cara pertama adalah mewawancarai dan mengamati
seluruh perilaku masyarakat kota tersebut terhadap lingkungan. Cara kedua, kita
melakukan wawancara dan observasi hanya pada sebagian warga kota. Jika kita
mengambil cara yang pertama, maka berarti kita menggunakan data populasi untuk
menarik kesimpulan, sedangkan jika menggunakan cara yang kedua, berarti kita
menggunakan data sempel. Dengan kata lain sampel merupakan bagian dari sebuah
populasi.
E. Macam-Macam Sampel Dan Besarnya Sampel
Sampel terbagi menjadi
dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
Probability Sampling
terdiri dari 4 (empat) macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:64).
b) Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011:64). Contoh: Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50 orang; S2 = 30 orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka contoh pengambilan sampel dengan teknik ini adalah dengan asumsi 10% dari populasi masing-masing strata yang diambil. Jadi dari S1 diambil 5 orang (acak), S2 diambil 3 orang (acak), SMK diambil 80 orang (acak), SMA diambil 40 orang (acak), dan SD diambil 30 orang (acak). Maka total sampel yang diambil adalah 5+3+80+40+30 = 158 orang.
c) Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional (Sugiyono, 2011:64). Contoh: Suatu perusahaan memiliki pegawai dengan pendidikan berstrata lulus (S1 = 50 orang; S2 = 30 orang; SMK = 800 orang; SMA = 400 orang; dan SD = 300 orang). Maka pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan secara bebas (seenaknya) yaitu S1 diambil 50 orang atau semua populasi S1 dan S2 diambil 30 orang atau semua populasi S2. Sementara kelompok strata yang lain diabaikan karena jumlah populasinya terlalu besar. Sehingga total sampel yang digunakan adalah 50 + 30 = 80 orang.
d) Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan sangat luas (Sugiyono, 2011:65). Contoh: Di kota Banyuwangi terdapat 30 SMP sebagai populasi. Karena itu pengambilan sampelnya ditentukan sebesar 15 SMP saja dengan pemilihan secara random (acak). Teknik sampel ini terdiri dari 2 tahap, yaitu (1) tahap penentuan sampel daerah, dan (2) tahap penentuan orang-orang yang ada di daerah itu.
Nonprobability Sampling
terdiri dari 6 (enam) macam yang akan dijabarkan sebagai berikut ini:
a) Sampling Sistematis. Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut (Sugiyono, 2011:66). Misalnya jumlah populasi 100 orang dan masing-masing diberi nomor urut 1 s/d 100. Sampelnya dapat ditentukan dengan cara memilih orang dengan nomor urut ganjil (1,3,5,7,9,…, dst) atau memilih orang dengan nomor urut genap (2,4,6,8,…,dst).
b) Sampling Kuota. Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan (Sugiyono, 2011:67). Misalnya ingin melakukan penelitian tentang pendapat mahasiswa terhadap layanan kampus. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 500 mahasiswa. Kalau pengumpulan data belum mencapai kuota 500 mahasiswa, maka penelitian dipandang belum selesai.
c) Sampling Insidental. Sampling Insidental adalah tekik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:67).
d) Sampling Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011:68). Teknik ini paling cocok digunakan untuk penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi. Misalnya penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan atau ahli gizi.
e) Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:68). Hal ini sering digunakan untuk penelitian dengan jumlah sampel dibawah 30 orang, atau untuk penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sedikit atau kecil.
Misalnya jika jumlah
populasi 20 orang, maka 20 orang tersebutlah yang dijadikan sampel.
f) Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah
teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar
(Sugiyono, 2011:68). Misalnya suatu penelitian menggunakan sampel sebanyak 10
orang, tetapi karena peneliti merasa dengan 10 orang sampel ini datanya masih
kurang lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dirasa layak dan lebih
tahu tentang penelitiannya dan mampu melengkapi datanya.
DAFTAR PUSTAKA :
DAFTAR PUSTAKA :
- https://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/
- http://tu.laporanpenelitian.com/2014/12/312.html
- https://aghoestmoemet.wordpress.com/2013/11/25/data-kualitatif-data-kuantitatif-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/